Mengenal Penyakit Frambusia Dari Awal
Frambusia atau yaws ialah infeksi yang terjadi karena paparan bakteri tipe Treponema pertenue. Jika tidak selekasnya memperoleh pengatasan, keadaan ini bisa mengakibatkan cacat badan sepanjang umur, terutama pada beberapa anak.
Merilis dari Mengenal Penyakit Frambusia Dari Awal (WHO), 75-80% frambusia terjadi pada beberapa anak yang berumur kurang dari 15 tahun, dengan pucuk peristiwa dirasakan oleh anak umur 6-10 tahun.
Di tahun 2020, ada sekitaran 87.877 suspect penderita penyakit ini pada 11 negara. Tetapi, cuma diverifikasi sejumlah 346 kasus aktif pada tujuh negara yang sebagian besar asal dari Papua New Guinea, Pulau Solomon, dan Vanuatu.
Pemicu Frambusia
Penyakit ini terjadi karena infeksi bakteri Treponema pertenue. Bakteri ini bisa masuk ke badan manusia lewat cedera yang terbuka atau guratan di kulit.
Penyakit ini masuk ke barisan penyakit menyebar. Penyebarannya terjadi lewat contact langsung dengan ruam yang muncul di kulit penderitanya. Saat inkubasinya sekitaran 9-90 hari, dengan rerata 21 hari.
Bakteri pemicu frambusia nyaris sama dengan king88bet link alternatif penyebab sifilis. Tetapi, bakteri ini tidak bisa menyebar lewat aktivitas seksual seperti penyakit sifilis. Disamping itu, bakteri ini tidak mengakibatkan penyebaran pada janin dalam kandungan di periode kehamilan.
Penyakit ini akan muncul pada sejumlah tahapan. Umumnya, saat dalam tahapan pertama dan ke-2 , frambusia semakin lebih gampang untuk memperoleh penyembuhan.
Dalam pada itu, saat diketemukan pada tanda-tanda yang kronis atau masuk tahapan ke-3 , keadaan ini jadi lebih susah untuk memperoleh pengatasan.
Ini karena, tanda-tanda pada tahapan ke-3 bisa mengikutsertakan peralihan yang kompleks pada tulang di beberapa anggota badan.
1. Tanda-tanda tahapan pertama
Frambusia pada tahapan pertama umumnya terjadi pada anak umur dini. Pucuk tingkatan pertama umumnya akan berjalan lumayan lama sampai anak capai umur 6 tahun.
Lingkungan yang kotor.
Umur di bawah 15 tahun.
Tinggal bersisihan dengan penderita frambusia.
Disamping itu, seorang yang ada di daerah epidemik beresiko alami frambusia. Sampai tahun 2023, WHO menulis ada 13 negara yang diketahui epidemik frambusia.
Oleh karenanya, WHO mengelompokkan negara menjadi tiga barisan pandemiologi, diantaranya:
Barisan A: beberapa negara dengan status epidemik yang diketahui sekarang ini.
Barisan B: negara yang pernah epidemik, tetapi status terbaru tidak dikenali.
Barisan C: beberapa negara yang tidak mempunyai kisah penyakit frambusia.
Komentar
Posting Komentar